RSS

P2P Lending: Kisah Nyata Saya dalam Membangun Portofolio Investasi

 

Selain investasi pada Surat Berharga Negara (SBN) dan deposito, saya telah memutuskan untuk melengkapi portofolio saya dengan investasi pada peer-to-peer lending (P2P). Tujuan utama saya adalah untuk mendiversifikasi investasi saya dan mengeksplorasi peluang yang ditawarkan oleh P2P lending. Salah satu aspek yang menarik bagi saya adalah kemampuan untuk memperoleh masa tenor yang lebih pendek daripada SBN, sekaligus mendapatkan imbal hasil yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan SBN dan deposito.

Masa tenor investasi menjadi pertimbangan yang penting bagi saya karena saya menghargai fleksibilitas dan likuiditas dalam mengelola keuangan pribadi. Ketika saya berinvestasi dalam instrumen dengan masa tenor yang cukup panjang, saya menyadari bahwa dana yang diinvestasikan akan terkunci untuk jangka waktu yang lama. Hal ini dapat menghambat kemampuan saya untuk mengakses dana tersebut jika saya menghadapi kebutuhan mendesak atau jika muncul peluang investasi yang lebih menguntungkan.

Dalam beberapa kasus, kebutuhan mendesak seperti biaya medis yang tak terduga, perbaikan mendadak pada properti, atau peluang bisnis yang menarik dapat muncul di luar dugaan. Jika dana investasi saya terikat dalam instrumen dengan masa tenor yang panjang, saya mungkin mengalami kesulitan dalam mendapatkan dana secara cepat dan efisien untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu, adanya instrumen investasi dengan masa tenor yang lebih pendek memungkinkan saya untuk merespons lebih fleksibel terhadap perubahan keadaan dan peluang yang lebih baik.

KoinWorks telah menjadi salah satu platform pertimbangan utama saya dalam melakukan investasi. Setelah melakukan pembelajaran dan penelitian, saya menemukan bahwa KoinWorks memiliki pendekatan yang efektif dalam mitigasi risiko, yang pada akhirnya membuat saya merasa nyaman dengan platform ini dibandingkan dengan platform lainnya. Salah satu aspek yang menarik dari KoinWorks adalah adanya dana provisi, yang merupakan dana yang disiapkan untuk mengatasi kemungkinan gagal bayar pada suatu pinjaman. Selain itu, dana provisi yang dikembalikan juga bergantung pada grade pinjaman, di mana semakin rendah grade pinjaman, semakin kecil jaminannya.

Saya yakin bahwa terus melakukan pinjaman dengan grade A di KoinWorks memberikan tingkat keamanan yang tinggi. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan pengembalian dana provisi sebesar 100% jika terjadi gagal bayar pada pinjaman grade A, meskipun hingga saat ini saya belum mengalami situasi gagal bayar. Meskipun terdapat beberapa kasus keterlambatan pembayaran, tetapi saya merasa bahwa KoinWorks telah melakukan langkah-langkah yang memadai untuk memitigasi risiko dan melindungi kepentingan para investor. Untuk pembahasan lebih jauh mengenai platform-platform P2P bisa baca lebih lanjut disini.

Berikut ini adalah screenshot history pinjaman-pinjaman saya yang sedang dalam pengajuan, sudah dibayar dan maupun sedang berjalan.

 

 

 

Dalam pengalaman saya menggunakan KoinWorks, saya telah memperhatikan beberapa pola pembayaran pinjaman. Beberapa pinjaman dibayarkan lebih awal dari jadwal yang ditentukan, sementara ada juga yang mengalami keterlambatan pembayaran. Namun, yang menarik adalah bahwa meskipun terjadi keterlambatan, saya tetap menerima bunga dari keterlambatan tersebut. Hal ini memberikan keuntungan tambahan bagi investor seperti saya. 

Saya juga cenderung memilih pinjaman dengan grade A yang memiliki risiko lebih rendah, tetapi terkadang juga memberikan pinjaman pada pinjaman dengan grade B dan C. Hal ini disebabkan oleh penggunaan koin di KoinWorks karena koin diberikan oleh KoinWorks, bersifat sementara dan bisa hilang ketika digunakan untuk satu kali pinjaman, jadi saya cukup berani untuk melakukan pinjaman dengan grade yang lebih beresiko. 

 
Gambar yang terlampir menunjukkan jumlah total dana yang telah saya investasikan ke dalam platform KoinWorks, serta niat saya untuk terus menambah investasi tersebut setiap bulan. Selain itu, saya memiliki rencana untuk memindahkan sebagian dari Surat Berharga Negara (SBN),yang saya miliki ke dalam investasi peer-to-peer lending (P2P) dengan menjualnya melalui pasar sekunder. Meskipun saya harus menghadapi kerugian sebesar 0,6% dalam proses ini, saya meyakini bahwa kerugian tersebut dapat ditutupi dengan melakukan pendanaan sebesar 1 kali jumlah yang saya alihkan ke KoinWorks, termasuk bunga yang semestinya saya dapatkan dari SBN. 
 
Total Realized Gain yang tercatat sebesar Rp 295.981,49 yang dimulai sejak bulan Maret hingga saat ini menggambarkan hasil dari investasi saya. Hal ini dapat dikaitkan dengan fakta bahwa jumlah dana yang saya investasikan awalnya tidak mencapai Rp 56.000.000. Saya melakukan penambahan dana secara rutin setiap bulan untuk memperluas portofolio investasi saya. Selain itu, perlu dicatat bahwa beberapa pinjaman yang saya pilih memiliki tenor antara 3 hingga 4 bulan, yang berarti ada beberapa pinjaman yang belum mencapai tanggal jatuh tempo sehingga belum dihitung sebagai realized gain seperti pada gambar dibawah.
 


 

Potensial Return yang diharapkan saat semua pinjaman saya mencapai tanggal jatuh tempo adalah sebesar Rp 1.526.136,27, yang hampir setara dengan 2,72% dari total keuangan saya setelah dikurangi sebesar Rp 8.100.000. Penting untuk mencatat bahwa pengurangan ini terjadi karena jumlah tersebut sedang dalam proses peminjaman dan belum mendapatkan persetujuan, sehingga hasil kalkulasi belum muncul.

Dalam investasi grade A di platform KoinWorks, bunga pinjaman berkisar antara 11 hingga 12,77% per tahun, yang setara dengan sekitar 1% per bulan sebelum pemotongan pajak. Perbandingan ini menunjukkan perbedaan yang signifikan jika dibandingkan dengan investasi dalam Surat Berharga Negara (SBN) atau deposito. Saat artikel ini ditulis, suku bunga SBN biasanya berkisar 6%, sementara deposito hanya menawarkan suku bunga sekitar 3%. Dengan demikian, pengembalian investasi yang ditawarkan oleh platform peer-to-peer lending (P2P) seperti KoinWorks menawarkan potensi keuntungan yang jauh lebih tinggi bagi investor.

Berdasarkan hasil pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun investasi dalam peer-to-peer lending (P2P) menawarkan imbal balik yang tinggi, kita perlu memperhatikan bahwa peer-to-peer lending (P2P) juga memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi dalam SBN atau deposito. Risiko tersebut terkait dengan kemungkinan adanya pinjaman yang mengalami gagal bayar, yang dapat berakibat pada investor tidak mendapatkan apa pun kecuali pengembalian dana pokok. Penting untuk diingat bahwa dana provisi yang seharusnya memberikan perlindungan hanya dapat dikembalikan jika dana tersebut masih tersedia.

Dalam konteks ini, investasi dalam peer-to-peer lending (P2P) perlu dilakukan dengan hati-hati dan pemahaman yang baik mengenai risiko yang terlibat. Sebagai investor, penting untuk melakukan analisis dan diversifikasi portofolio dengan cermat, serta memahami profil risiko dari masing-masing pinjaman yang dipilih. Memiliki pemahaman yang mendalam tentang platform peer-to-peer lending (P2P) yang dipilih, termasuk mitigasi risiko yang mereka tawarkan, seperti dana provisi pada KoinWorks, dapat membantu dalam mengurangi risiko investasi.


0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Komentar , Dapet Backlink berkualitas Lho !